NO.
|
ASPEK
|
PENELITIAN
KUANTITATIF
|
PENELITIAN
KUALITATIF
|
1
|
Maksud penelitian
|
Membuat deskripsi objektif tentang fenomena yang terbatas
dan menentukan apakah fenomena tersebut dapat dikontrol melalui beberapa
intervensi.
|
Maksud penelitian mengembangkan pengertian
tentang individu dan kejadian dengan memperhitungkan konteks yang relevan.
|
2
|
Tujuan
penelitian
|
Bertujuan
untuk menunjukkan hubungan antar variabel, menguji teori, dan mencari
generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
|
Bertujuan
untuk menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif, menemukan teori baru,
menggambarkan realitas yang kompleks, dan memperoleh pemahaman makna.
|
3
|
Pendekatan penelitian
|
Menjelaskan penyebab fenomena sosial melalui pengukuran
objektif dan analisis numerik.
|
Berasumsi bahwa subjek matter suatu ilmu sosial adalah
amat berbeda dengan subjek matter dari ilmu fisik/ alamiah dan
mempersyaratkan tujuan yang berbeda untuk inkuiri dan seperangkat metode
penyelidikan yang berbeda. Induktif berisi nilai (subjektif), holistik dan
berorientasi proses.
|
4
|
Asumsi
penelitian
|
Berasumsi bahwa tujuan dan metode ilmuan sosial adalah
sama dengan ilmu fisik/ alamiah dengan jalan mencari teori yang dites atau
dikonfirmasikan yang menjelaskan fenomena. Deduktif, bebas-nilai (objektif),
terfokus, dan berorientasi tujuan.
|
Perilaku terikat konteks dimana hal itu terjadi dan kenyataan
sosial tidak direduksi menjadi variabel-variabel sama dengan kenyataan fisik.
Berupaya mencari pemahaman tentang kenyataan dari segi perspektif orang
dalam, menerima subjektivitas dari peneliti dan pemeran-serta.
|
5
|
Model
penjelasan
|
Penemuan fakta sosial tidak berasal dari persepsi
subjektif dan terpisah dari konteks.
|
Upaya generalisasi tidak dikenal karena perilaku manusia
selalu terikat konteks dan harus diinterpretasikan kasus per kasus.
|
6
|
Nilai
|
Bergantung pada model penjelasan hipotetiko deduktif
dengan memulai dari teori, dari mana hipotesis ditarik dan di tes dengan
menggunakan prosedur yang ditentukan terlebih dahulu.
|
Berargumentasi bahwa peneliti
senantiasa terikat nilai dan peneliti harus eksplisit tentang peranan bahwa
nilai memegang peranan dalam sesuatu pilihan inheren dalam:
a) masalah yang harus diselidiki,
b) metode yang harus diselidiki, c) cara menginterpretasi, d) konteks dimana
studi itu berada.
|
7
|
Alasan
penelitian
|
Menerima nilai peneliti dapat berperan dalam permasalahan
yang sedang diteliti, tetapi penelitian itu sendiri harus bebas nilai dengan
prosedur khusus yang dirancang untuk mengisolasikan dan mengeluarkan
unsur-unsur subjektif dan mencari kenyataan objektif.
|
Induktif, melakukan pengamatan dan menarik kesimpulan.
|
8
|
Generalisasi
|
Deduktif- diduksi dari teori tentang apa yang akan diamati.
|
Berasumsi bahwa setiap individu , budaya, latar adalah
unik dan penting untuk mengapresiasi keunikan, generalisasi bergantung pada
konteks.
|
9
|
Hubungan
peneliti dengan subjek
|
Bersifat independen, agar terbangun objektivitas dari
peneliti.
|
Bersifat interaktif dengan sumber data yang valid, agar
data yang dianalisis memperoleh makna.
|
10
|
Nilai
orientasi
|
Tujuan penelitian adalah objektivitas, berusaha memelihara
pandangan pribadi, kepercayaan dari pengaruh pengumpulan data dan analisis
proses. Melibatkan interaksi minimal dan jika interaksi diperlukan
(wawancara) lalu berusaha membakukan proses.
|
Mempercayai bahwa seluruh kegiatan penelitian terikat
nilai. Tidak menghindari isu nilai, nilai pribadi dinyatakan secara terbuka
dan mencoba memperagakan nilai yang terikat pada konteks.
|
11
|
Studi
tentang konteks
|
Berupaya agar nilai pribadi bebas dari pengaruh desain
penelitian dan menghindari usaha membuat keputusan nilai tentang hal-hal yang
diteliti.
|
Berupaya memahami fenomena yang kompleks dengan jalan
mengujinya dalam keseluruhannya dalam konteks. Belum mengetahui apa yang
difokus sampai studi itu sudah berlangsung, mengidentifikasikan tema yang
relevan dan pola-pola (yang muncul) yang kemudian menjadi fokus studi.
|
12
|
Desain
|
Ditentukan secara mantap sejak awal, spesifik, jelas dan
terperinci, serta menjadi pegangan tahap selanjutnya.
|
Lebih fleksibel, dapat berkembang dan muncul dalam proses
penelitian, bersifat umum.
|
13
|
Metode
|
Terstruktur, formal, ditentukan terlebih dahulu, tidak
luwes, dijabarkan secara rinci terlebih dahulu sebelum penelitian dilakukan
dapat diteliti, konteks situasi diabaikan atau dikontrol. Data dikumpulkan
dalam beberapa interval dan memfokus pada pengukuran yang tepat.
|
Historical, etnografis, dan studi kasus. Intervensi dan
berupaya agar gangguan sesedikit mungkin.
|
14
|
Hipotesis
|
Deskriptif, korelasional,
perbandingan kausal, dan eksperimen.
Hipotesa dalam pendekatan
kualitatif adalah hipotesis uji. Satu kali sebuah hipotesa itu dibuat, maka tidak dapat lagi diubah.
|
Cenderung untuk mencari dan
menemukan serta menyimpulkan hipotesis, hipotesis dilihat sebagai sesuatu
yang tentatif, berkembang, dan didasarkan pada suatu studi tertentu.
Hipotesa dalam pendekatan
kualitatif adalah hipotesis kerja.
|
15
|
Pengukuran
|
Hampir selalu mengetes hipotesis. Hipotesis dilihat
sebagai sesuatu yang khusus, dapat dites, dan dinyatakan sebelum sesuatu
studi dilakukan.
|
Prosedur sedikit subjektif, peneliti memiliki kemampuan
untuk mengamati dan berinteraksi dengan manusia lainnya dan dengan
lingkungan, percaya bahwa kemampuan manusia diperlukan untuk melaksanakan
tugas yang rumit dan terhadap dunia yang sangat bervariasi dan yang selalu
berubah.
|
16
|
Review
Kepustakaan
|
Cenderung memiliki tujuan pengukuran yang objektivitas,
memberi makna pada scoring dan pengumpulan data tidak dipengaruhi oleh
nilai-nilai peneliti, ‘bias’ dan persepsi, banyak bergantung pada tes, skala
dan kuesioner terstruktur yang dapat diadministrasikan pada kondisi baku
terhadap seluruh individu dalam sampel dan prosedur untuk scoring data
dirinci secara tepat untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya bahwa setiap
dua skor memperoleh hasil yang sama. Akhirnya, baku dan numerical.
|
Cenderung terbatas, sebagai acuan teori, dan tidak mempengaruhi
studi. Tidak dilakukan untuk mengkaji teori karena dengan cara ini bukan
dengan cara ini bukan mengkaji teori tetapi menemukan teori dari data.
|
17
|
Latar
Penelitian
|
Ekstensif, yang dengan hal itu mempengaruhi studi.
Pengkajian teori diperlukan untuk menemukan konsep, variabel, dan menata
penelitian hipotesis.
|
Naturalistic (sebagaimana adanya) sejauh mungkin.
|
18
|
Sampling
|
Sejauh mungkin dikontrol sampling teoritis dan sampling
sebanyak mungkin digunakan sebagai mempertimbangkan
|
Bertujuan: dimaksudkan untuk memilih sejumlah kecil, dan
tidak harus representative, sampel dimaksudkan untuk mengarah kepada
pemahaman secara mendalam.
|
19
|
Sumber
data
|
Data diperoleh dari hasil pengukuran variabel yang
dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen.
|
Data diperoleh dari hasil dokumen pribadi, catatan
lapangan, ucapan dan tindakan responden, video tape, dan transkrip.
|
20
|
Teknik
pengumpulan data
|
Melalui kuesioner, observasi dan wawancara terstruktur.
|
Melalui wawancara tidak terstruktur dan informal,
dokumentasi, triangulasi, pengamatan partisipan.
|
21
|
Subjek
|
Pengamatan terstruktur yang
partisipan, wawancara semi terstruktur dan formal, administrasi tes dan kuesioner,
eksperimen, penelitian survei, eksperimen- kuasai. Subjek penelitian berjumlah
besar, pemilihan secara acak.
|
Jumlah subjek penelitian kecil teknik sampling bertujuan.
|
22
|
Analisis
data
|
Deduktif, secara statistik teritama menghasilkan data numerik yang
biasanya dianalisis secara statistick Data kasar terdiri dari bilangan dan
analisis dilakukan pada akhir penelitian.
|
Induktif, model-model, teori-teori, konsep, metode
perbandingan tetap. Basanya data dianalisis secara deskriptif yang sebagaian
besar berasal dari wawancara dan catatan pengamatan, catatan dianalisis untuk
memperoleh tema dan pola-pola yang dideskripsikan dan diilustrasikan dengan
contoh-contoh, termasuk kutipan-kutipan dan rangkuman dari dokumen, koding
data dan analisis verbal.
|
23
|
Interpretasi
Data
|
Kesimpulan dan generalisasi diformulasikan pada akhir
penelitian, dinyatakan dengan derajat kepercayaan tertentu yang ditentukan
terlebih dahulu.
|
Kesimpulan adalah tentative, direview atas dasar sesuatu
yang masih berlangsung, sedang generalisasi diabaikan.
|
24
|
Kriteria
|
Validitas interval bagaimana kebenaran ditemukan.
Validitas eksternal bagaimana penerapan temuan- temuan pada latar lainnya.
Objektivitas bagaimana seharusnya kita dapat diyakinkan bahwa temuan-temuan
adalah reflektif dari subjek daripada hasil dari ‘biases’ para peneliti.
|
Krediblitas penelitian dilakukan sedemikian rupa untuk
memastikan bahwa subjek itu secara secukupnya diperoleh itu secara secukupnya
diperoleh dan diuraikan. Keteralihan-beban untuk memaparkan penerapan
temuan-temuan pada latar lainnya tergantung pada peneliti yang harus
mengadakan ‘uraian rinci’ tentang keadaan latar untuk keperluan penerapan.
|
25
|
Frasa
Kunci
|
Eksperimental, data numerik, empirik, dan statistical.
|
Deskriptif, naturalistik, dan berorientasi kata.
|
26
|
Konsep
Kunci
|
Reliabilitas, variabel, operasionalisasi, hipotesis,
validitas, statistikal, signifikasi, replikasi.
|
Bermakna, pemahaman awam, proses, dibangun secara social,
tema, keabsahan data.
|
27
|
Instrumen
Penelitian
|
Melalui inventori, kuesioner, skala, angket, skor tes, indikator,
wawancara terstruktur.
|
Peneliti adalah instrumen itu sendiri, tape recorder,
catatan lapangan, rekaman, kamera, handycam, dan sebagainya.
|
28
|
Masalah
|
Selalu mengutamakan mengontrol variabel, validitas.
|
Cenderung memakan waktu, prosedur tindakan baku,
reliabilitas- keabsahan data.
|
29
|
Sasaran penelitian
|
Gejala- gejala yang diperlakukan sebagai satuan- satuan
individu yang secara keseluruhan merupakan sebuah atau universe.
|
Gejala- gejala sebagai saling terkait satu sama lainnya
dalam hubungan fungsional dan yang keseluruhannya merupakan sebuah satuan
yang bulat dan menyeluruh dan holistik.
|
30
|
Teori yang dihasilkan
|
Berupa kecenderungan- kecenderungan yang hakekat hubungan
antara variabel- variabel yang tercakup dalam masalah penelitian yang dikaji.
|
Hakiki dari hubungan- hubungan di antara konsep- konsep
atau gejala- gejala yang menjadi masalah penelitian yang dikaji.
|
31
|
Sifat penelitian
|
Bersifat
behavioristic-mekanistik-empiristik.
|
Kebenaran
bersifat relatif, tafsiriah dan interpretatif.
|
32
|
Hubungan variabel
|
Bersifat
kausal atau sebab akibat.
|
Bersifat timbal
balik atau interaktif.
|
33
|
Segi kesimpulan
|
Penelitian kuantitatif “sepenuhnya” dilakukan oleh
peneliti, berdasarkan hasil perhitungan atau analisis statistik.
|
Penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti
melalui pengecekan dan kesepakatan dengan subjek penelitian.
|
Mimpi itu milik semua orang. Bermimpilah setinggi mungkin, dan raih semua mimpimu itu. Semangat :)
Sabtu, 28 Desember 2013
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar