PENELITIAN
EKSPERIMEN
Dalam penelitian
eksperimen, variable-variabel yang ada termasuk variabel bebas (independent
variable) dan variabel terikat (dependent variable), sudah ditentukan secara
tegas oleh peneliti sejak awal penelitian
Variabel bebas biasanya
merupakan variabel yang dimanipulasi secara sistematis. Di biang pendidikan ,
yang diidentifikasi sebagai variabel bebas, di antaranya termasuk: metode
mengajar, macam-macam reinforcements, frekuensi penguatan, sarana prasarana
pendidikan, lingkungan belajar, materi ajar, jumlah kelompok belajar dan
sebagainya. Sedangkan variabel terikat, yang sering disebut criterion
variable merupakan variabel yang diukur
sebagai akibat adanya manipulasi pada variabel bebas. Variabel terikat ini
disebut dependent variable, karena
memang fungsi mereka yang tergantung dari vriabel bebas. Yang sering
dikelompokkan sebagai variabel terikat di bidang pendidikan, misalnya hasil
belajar siswa, kesiapan belajar siswa, kemandirian siswa, dan sebagainya.
Metode penelitian
eksperimen merupakan metode penelitian yang paling produktif, karena jika
penelitian tsb dilakukan dengan baik, dapat menjawab yang utamanya berkaitan
dengan hubungan sebab akibat. Di samping itu, penelitian eksperimen juga
merupakan bentuk penelitian yg memerlukan syarat yg relatif lebih ketat jika dibandingkan dengaan jenis
penelitian lainnya. Hal ini karena sesuai dg maksud peneliti yg menginginkan
adanya kepastian untuk memperoleh informasi tentang variabel mana yg
menyebabkan sesuaatu terjadi dan variabel yg memperoleh akibat dari terjadinya
perubahan dalam suatu kondisis eksperimen.
Konsep metode
eksperimen dimulai dengan pengertian yg
sederhana, misalnya ttg pertanyaan yg berkaitan dg bagaimanakah hubungan satu
atau lebih variabel dlm suatu kondisi tertentu? Untuk menjawab peranyaan tsb,
seorang peneliti pd umumnya akan mengembangkan satu atau lebih hipotesis yg
menyatakan hubungan yg diharapkan, membuat desain penelitian, mencari dan
mengorganisasi data utk kemudian menganalisis, dan akhirnya memperoleh jawaban hipotesis
di atas.
A.
KARAKTERISTIK PENELITIAN EKSPERIMEN
Penelitian
eksperimen pd umumnya menurut (Ary, 1985), mempunyai karakteristik penting,
yaitu:
1) Variabel
bebas yg dimanipulasi,
2) Variabel
lain yg mungkin berpengaruh dikontrol agar tetap konstan
3) Efek
atau pengaruh manipulasi variabel bebas dan variabel terikat diamati secara
langsung oleh peneliti.
1. Memanipulasi
Yang dimaksud dengan manipulasi yaitu
tindakan atau perlakuan yg dilakukan peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah yg
dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka guna memperoleh perbedaan efek dalam variabel terikat. Pada penelitian
pendidikan dan penelitian perilaku,
manipulasi variabel, misalnya peneliti mengambil bentuk sifat, di mana peneliti
melaksanakan sesuatu sbg penentu awal dg kondisi yg bervariasi pd subjek yg
diteliti.
2. Mengontrol
Variabel
Adanya kontrol yg secara sengaja
dilakukan peneliti terhadap variabel yg ada. Mengontrol merupakan usaha
peneliti utk memindahkan pengaruh variabel lain pada variabel terikat yg
mungkin mempengaruhi penampilan variabel tsb. Untuk mengatasi hal tsb, maka
proses eksperimen harus dipisahkan dg variabel luar (extraneous variables) yg tdk diperlukan tetapi memiliki potensi yg
mungkin dapat mempengaruhi hasil
pengukuran pada variabel terikat. Dengan dilakukan pememisahan variabel luar dg variabel yg diperlukan tsb,
peneliti yakin bhw apabila terjadi perbedaan pd variabel terikat di antara grup
kontrol dan grup treatment. Dg kata lain, perbedaan tsb disebabkan oleh
perubahan treatment yang dilakukan
peneliti pd variabel bebas.
Dalam penelitian eksperimen, kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol sebaiknya diatur secara intensif, shg kedua
variabel mempunyai karakteristik sama atau mendekati sama. Yang membedakan dari
kedua kelompok yaitu bhw grup eksperimen diberi treatmen tertentu, sedangkan
grup kontrol diberikan treatmen seperti keadaan biasanya.
3. Melakukan
Observasi
Selama proses penelitian berlangsung,
peneliti melakukan observasi thd kedua kelompok tersebut. Tujuannya yaitu
melihat dan mencatat fenomena apa yang muncul yang memungkinkan terjadinya
perbedaan di antara kedua kelompok. Dalam proses eksperimen yg biasanya ada dua
kelompok variabel, yaitu veriabel bebas dan veriabel terikat, maka peneliti
dianjurkan lebih melakukan pengamatan pada variabel terikt, yaitu variabel yg
biasanya menerima terjadinya perubahan secara sistematis dalam variabel bebas.
B.
PROSES PENELITIAN EKSPERIMEN
1. Melakukan
kajian secara induktif yg berkitan dg permasalahan yg hendak dipecahkan
2. Mengidentifikasi
permasalahan
3. Melakukan
studi literatur, memformulasikan hipotesis, menentukan definisi operasional,
dan variabel
4. Membuat
rencana penelitian yg mencakup:
a. Mengidentifikasi
variabel luar yg tdk diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi
proses eksperimen
b. Menemukan
cara utk mengontrol mereka
c. Memilih
desain riset yg tepat
d. Menentukan
populasi, memilih sampel yg representatif dan memilih (assign) sejumlah subjek
penelitian
e. Membagi
subjek ke dalam kelompok kontrol/eksperimen
f. Membuat
instrumen yg sesuai, memvalidasi instrumen, dan melakukan pilot study agar memperoleh instrumen yg memenuhi persyaratan utk
mengambil data
g. Mengidentifikasi
prosedur pengumpulan data dan merumuskan
hipotesis
5. Melakukan
eksperimen
6. Mengumpulkan
data kasar dari proses eksperimen
7. Mengorganisasi
dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yg telah ditentukan
8. Melakukan
analisis data dg teknik statisitk
9. Membuat
laporan penelitian
C.
DESAIN PENELITIAN EKSPERIMEN
Secara
definisi, desain penelitian mempunyai dua pengertian, yaitu seara luas dan
sempit. Secara luas, desain penelitian adalah semua proses yg diperlukan dlm
perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam hal ini, komponen desain dpt
mencakup semua struktur penelitian yg diawali sejak menemukan ide, menentukan
tujuan, merencanakan proses penelitian, yg di dalamnya mencakup perencanaan
permasalahan, merumuskan, menentukan tujuan penelitian, mencari sumber
informasi dan melakukan kajian pustaka, menentukan metode yg digunakan, analisis
data dan mengetes hipotesis.
Desain
penelitian secara sempit dpt diartikan sbg penggambaran secara jelas tentang
hubungan antarvariabel, pengumpulan data dan analisis data, shg dg adanya
desain yg baik, peneliti maupun orang lain yg berkepentingan mempunyai gambaran
ttg bagaimana keterkaitan antara variabel yg ada dalam konteks penelitian dan
apa yg hendak dilakukan oleh peneliti.
1. PRAEKSPERIMEN
Desain 1. Praeksperimen
|
Pretes
|
Variabel
Terikat
|
Postes
|
|
Y1
|
X
|
Y2
|
Keterangan: pada desain ini tdk ada grup
kontrol
Desain 2. Perbandingan Grup Statis
|
Grup
|
Variabel
Terikat
|
Postes
|
|
Eksperimen
Kontrol
|
X
-
|
Y2
Y2
|
Keterangan:
X =
ada treatment
-
= tidak menerima treatment
Pada
desain praeksperimen ini, keberadaan grup tidak dipilih secara random
2. EKSPERIMEN
Desain 3. Postes Hanya Grup kontrol dg
Random Subjek
(Randomized Subjects Postest Only
Control Group Design)
|
|
Grup
|
Variabel
terikat
|
Postes
|
|
(R)
(R)
|
Eksperimen
Kontrol
|
X
-
|
Y2
Y2
|
Desain 4. Memasangkan Subjek Hanya
Postes Secara Random
(Randomized Matched Subjects Postest
only)
|
|
Grup
|
Variabel
terikat
|
Postes
|
|
(Mr)
|
Eksperimen
Kontrol
|
X
-
|
Y2
Y2
|
Desain 5. Subjek Random Desain
Pretes-Postes Grup
(Randomized Subjects, Pretest-Postest
Control group Design)
|
|
Grup
|
Pretes
|
Variabel
terikat
|
Postes
|
|
(R)
(R)
|
Eksperimen
Kontrol
|
Y1
Y1
|
X
-
|
Y2
Y2
|
Desain 6. Desain Tiga Grup Salomon
(Salomon Three Group Design)
|
|
Grup
|
Pretes
|
Variabel
terikat
|
Postes
|
|
(R)
(R)
(R)
|
Eksperimen
Kontrol
1
Kontrol
2
|
Y1
Y1
-
|
X
-
X
|
Y2
Y2
Y2
|
Desain 7. Desain Empat grup Salomon
(Salomon Four Group Design)
|
|
Grup
|
Pretes
|
Variabel
terikat
|
Postes
|
|
(R)
(R)
(R)
(R)
|
Eksperimen
Kontrol
1
Kontrol
2
Kontrol
3
|
Y1
Y1
-
-
|
X
-
X
-
|
Y2
Y2
Y2
Y2
|
Desain 8. Faktorial Sederhana
(Simple Factorial design)
|
Variabel
Atribut
|
Variabel
Eksperimen (X1)
|
|
|
Treatmen
A
|
Treatmen
B
|
|
|
Level
1
Level
1
|
Cell
1
Cell
2
|
Cell
3
Cell
4
|
3. EKSPERIMEN
SEMU
Desain 9. Pretes-Postes Grup Kontrol
Tidak Secara Random
(Nonrandomized Control group
Pretest-Postest Design)
|
Grup
|
Pretes
|
Variabel
terikat
|
Postes
|
|
Eksperimen
Kontrol
|
Y1
Y1
|
X
-
|
Y2
Y2
|
Desain 10. Pengaruh Imbangan
(Counter Balanced Design)
|
Pengulanagn
|
Treatmen
Eksperimen
|
|||
|
X1
|
X2
|
X3
|
X4
|
|
|
1
2
3
4
|
Grup
A
Grup
B
Grup
C
Grup
D
Rerata
kolom 1
|
B
A
D
C
Rerata
kolom 2
|
C
D
A
B
Rerata
kolom 3
|
D
B
C
A
Rerata
kolom 4
|
Desain 11. Satu Grup Time Seri
(One Group Time series Design)
|
Y1
Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8
|
Desain 12. Grup kontrol Time seri
(Control Group Time Series Design)
|
Grup
|
|
|
Eksperimen
Kontrol
|
Y1 Y2 Y3 Y4
X Y5 Y6 Y7 Y8
Y1 Y2 Y3 Y4
- Y5 Y6 Y7 Y8
|
Untuk memecahkan persoalan eksperimen yg
lebih rumit, seorang peneliti umumnya memerlukan adanya pembahasan ttg apa yg
dimaksud dg desain faktorial. Desain faktorial pada prinsipnya termasuk bagian
dr desain penelitian.
Desain faktorial mrpk suatu tindakan thd
satu variabel atau lebih yg dimanipulasikan scr simultan agar dpt mempelajari
pengaruh setiap variabel thd variabel
terikat atau pengaruh yg diakibatkan adanya interaksi antara beberapa variabel.
Jika diperhatikan pd desain 1 dan 2,
menunjukkan bhw krn masih menggunakan variabel tunggal, seorang peneliti pad
umumnya masih merasa mudah dan mengerti apa yg hendak dilakukan dan tindakan
apa yg perlu diantisipasi utk mengambil data yg diperlukan di lapangan.
Konsep variabel tunggal ini banyak
terjadi di penelitian laboratorium, IPA, dan di sebagian penelitian tingkah
laku (pendidikan, sosial, dan ekonomi).
Tetapi, bila lebih lanjut kita melihat
pada desain penelitian eksperimen atau eksperimen semu, maka kesulitan akan
dirasakan, terutama dlm menentukan tindakan apa yg perlu dilakukan dlm proses
selanjutnya.
Dalam penelitian tingkah laku, konsep
variabel tunggal pada umunya kurang tepat, jika diterapkan dlm penelitian
sebenarnya. hal ini terjadi, krn kebanyakan pengaruh variabel terjadi saling
terkait dg variabel yg lainnya. Utk mengatasi variabel yg saling terkait dan
memecahkan permasalahan dlm penelitian eksperimen, desain faktorial dpt
digunkan scr tepat. dg desain faktorial, seorang peneliti dimungkinkan utk dpt
mencermati di samping pengaruh bbrp variabel bebas thd variabel terikat, juga
interaksi yg dpt terjadi dari bbrp variabel terikat maupun variabel bebas dlm
suatu proses penelitian.
Desain faktorial dpt dibedakan menjadi
dua tipe. Tipe pertama, satu dari variabel bebas dimanipulasikan scr eksperimental
dg variabel terikat. tipe inipad umumnya dilakukan, krn peneliti tertarik pd
pengaruh satu variabel bebas thd variabel terikat scr terpisah, baru kemudian
memperhitungkan variabel lainnya yg mungkin berpengaruh pd variabel tersebut.
Tipe kedua yaitu dlm suatu penelitian, semua variabel bebas dimanipulasikan scr
eksperimental, krn peneliti tertarik thd pengaruh bbrp variabel bebas dan
mengharapkan dpt menilai pengaruh variabel tsb, baik scr terpisah maupun scr
bersama.
D.
YANG MERUSAKKAN HASIL PENELITIAN
Hasil
eksperimen dg subjek manusia atau tingkah laku, mempunyai kemungkinan besar
bervariasi, apabila peneliti tdk bisa memisahkan antara variabel yg diperlukan
dari variabel luar sekitar proses eksperimen. Padahal scr ideal, suatu
eksperimen dikatakan valid, aoabila:
1. Hasil
yg dicapai hanya diakibatkan oleh karena variabel bebas yg dimanipulasi scr
sistematis.
2. Hasila
khir eksperimen harus dpt digeneralisasikan pada kondisi eksperimen yg berbeda.
Utk
mencapai hal yg ideal di atas, ada dua syarat yg agar hasil suatu eksperimen
dpt mencapai hasil yang bail dan tdk bervariasi. Kedua syarat yg dimaksud yaitu
perlunya validitas internal dan validitas eksternal yg terjaga selama proses
penelitian eksperimen.
Peneliian
dikatakan mempunyai validitas internal yg tinggi, apabila kondisi berbeda pada
variabel terikat dr subjek yg diteliti mrpk hasil langsung dari adanya
manipulasi variabel bebas.
Misal,
penelitian pendidikan tentang pengaruh metode pembelajaran alternative dan
metode pembelajaran yg biasa diberikan guru thd hasil belajar siswa, Jika
validitas internal tinggi, maka perbedaan hasil belajar di antara grup
eksperimen dan grup kontrol, hanya disebabkan adanya pengaruh dari kedua
variabel metode pembelajaran. Hal ini dpt dicapai apabila validitas internal
tetap dijaga, shg perubahan hasil belajar pd siswa hanya disebabkan oleh adanya
perubahan pada variabel bebas.
Validitas
internal penelitian eksperimen dpt terjadi, krrn adanya delapan faktor penting
sbg sumber variasi, yaitu:
1) Faktor
sejarah dr sumber yg diteliti
2) Proses
kematangan
3) Prosedur
pretesting
4) Instrumen
pengukur yg digunakan
5) Adanya
kecenderungan terjadinya statistik regresi pd individu
6) Perbedaan
pemilihan subjek
7) Perbedaan
lainnya disebabkan adanya mortalitas dlm proses eksperimen
8) Terjadinya
interaksi di antara faktor-faktor di atas, termasuk sejarah, kematanga,
pemilihan, dsb
Kedelapan
faktor ini perlu dikontrol agar variabel yg direncanakan dpt mengakibatkan
terjadinya perubahan pd variabel terikat.
Validitas
eksternal tinggi mrpk kondisi di mana hasil penelitian yg dilakukan dpt
digeneralisasi dan digunakan pada kelompok lain di luar setting eksperimen, ketika keadaan serupa dg kondisi penelitian
eksperimen. Jika hasil penelitian tdk dpt digeneralisasi pd situasi lain, ,aka
dpt diartikan bhw org lain tdk dpt mengambil keuntungan dr hasil penelitian yg
ada. Akibatnya mereka harus terus-menerus melakukan penelitin sendiri utk
memperoleh hasil yg diinginkan. Beberapa peneliti menggunakan istilah ecological validiy utk batasan validitas
eksternal.
Validitas
ekspernal pada umumnya dibedakan menjadi 4 faktor, yaitu:
1) Adanya
interaksi pengaruh bias pemilihan dan X
2) Pengaruh
interaksi pretesting
3) Pengaruh
reaktif proses eksperimen
4) Adanya
inferensi antarperlakuan selama dlm proses penelitian eksperimen
Validitas eksperimen yg baik mestinya
mengandung kedua validitas tersebut secara proposional, walaupun itu tdk dpt
dicapai scr sempurna.
Faktor-faktor yg mungkin merusakkan
validitas desain eksperimen, scr ringkas dpt dilihat pada tabel berikut.
Tabel Faktor yang Merusakkan Validitas
Eksperimen
|
Sumber
Validitas
|
Desain
Penelitian
|
||
|
Pra-eksperimen
|
Eksperimen
|
Eksperimen
Semu
|
|
|
1
2
|
3
4 5 6 7 8
|
8
9 10 11 12
|
|
|
Validitas
Internal
-
Sejarah yg melatari
-
Proses kematangan
-
Prosedur
Validitas
eksternal
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar