Sudikah?
Tidakkah kau
rasa
Sayup-
sayup angin terdengar lirih menyebut memanggil namamu
Lirih,
lirih dan semakin lirih
Perlahan suara
itu hilang
Diguyur derasnya
rintik air hujan yang mulai membasahi bumi pertiwi
Langitpun tau hatiku, rintihku
dalam hati
Tapi kau, iya engkau yang berdiri
di ujung persimpangan jalan disana
Tidakkah kau merasa ada sesak
yang mendalam?
Tidakkah kau bisa membaca hatiku?
Tak sudikah
kau…
Untuk kembali
menengok
Iya,
hanya sekedar menengok bukan untuk kembali
Sekejap saja
menengoklah ke belakang
Lihat aku
disini!
Aku janji…
Aku tak akan memintamu tuk tetap
tinggal
Aku tak akan memintamu tuk
kembali menggenggam
Aku tak akan memintamu tuk
kembali mengusap air mataku
Aku janji…
Aku tak akan memohon apapun
kepadamu
Hanya saja, sudikah kau menengok
sebentar melihat ke arahku
Sudikah kau berikan senyum
terakhir untukku?
Sudikah kau?
02
Januari 2014, Rizqi Amalia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar