UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH PENGEMBANGAN KONSEP
DASAR IPA
1. Mengapa makhluk hidup perlu
beradaptasi? Apa kaitannya dengan munculnya berbagai jenis makhluk hidup?
→ Kelangsungan
hidup makhluk hidup didukung atau dipengaruhi oleh 3 peristiwa yaitu adaptasi,
seleksi alam, dan perkembangbiakan. Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan
lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup (survive). Ditandai dengan berbagai kemampuan, antara lain
memperoleh makanan (air, udara, nutrisi), mengatasi kondisi fisik lingkungan
sekitar (temperatur, cahaya, panas), mempertahankan hidup dari musuh alami,
bereproduksi dan merespon perubahan yang terjadi disekitarnya.
Makhluk hidup harus mampu
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, adaptasi diperlukan karena dengan
demikian makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Makhluk
hidup perlu beradaptasi karena untuk kelangsungan dan mempertahankan hidupnya.
Bagi yang mampu beradaptasi, maka makhluk hidup tersebut dapat bertahan hidup
dan bilamana tidak mampu maka maka makhluk hidup tersebut mengalami kepunahan
atau kelangkaan jenis karena tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
→
Setiap makhluk hidup memiliki cara yang berbeda- beda untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya atau dikenal dengan istilah beradaptasi. Kemampuan makhluk
hidup untuk beradaptasi yang berbeda- beda ini menyebabkan munculnya berbagai
jenis makhluk hidup. Contohnya saja perbedaan cara beradaptasi dalam hal
memperoleh makanan. Makanan yang diperoleh oleh seekor burung mempengaruhi
bentuk paruhnya, hal ini disebut sebagai adaptasi morfologi. Kemampuan makhluk
hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya juga mempengaruhi bentuk
fisik dari makhluk hidup, hal ini dikarenakan setiap makhluk hidup memiliki
cara untuk beradaptasi dengan cara yang berbeda- beda. Selain itu kemampuan
makhluk hidup untuk merubah tingkah lakunya juga termasuk cara beradaptasi dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Cara
beradaptasi yang dilakukan makhluk hidup tersebut menyebabkan munculnya
berbagai jenis makhluk hidup. Walaupun merupakan satu spesies yang sama, tetapi
makhluk hidup dapat terdiri dari berbagai jenis. Hal itu dikarenakan oleh cara
beradaptasi yang beraneka ragam antara spesies yang satu dengan spesies yang
lain.
Dari
pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa cara beradaptasi yang berbeda dapat
memunculkan berbagai jenis makhluk hidup. Adaptasi tersebut terdiri dari:
a.
Adaptasi
Morfologi
Adaptasi morfologi adalah
penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung
sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan
mudah diamati karena tampak dari luar.
Contoh: aneka jenis paruh dan kaki
burung, beragam tipe mulut serangga, aneka ragam jenis akar, batang dan daun
pada tanaman.
Adaptasi
morfologi pada hewan
1. Burung
Burung memiliki bentuk kaki yang
berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis mangsa yang
dimakannya. Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang dimakannya. Bentuk paruh burung juga beraneka
ragam.
2. Serangga
Untuk memperoleh
makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk penyesuaian
dirinya adalah bentuk mulut yang bebeda- beda sesuai dengan jenis makanannya.
Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan
menjadi empat, yaitu mulut pengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut
penyerap.
3. Unta
Unta hidup di daerah padang pasir
yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk tubuhnya disesuaikan dengan
keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya
tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan
lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam
waktu yang lama.
4. Bentuk
Gigi secara khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan
daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap
mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk
mencabik-cabik mangsanya.
Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
Berdasarkan tempat hidupnya,
tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut:
1. Xerofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus. Cara
adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak
berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang
tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
2. Hidrofit, yaitu tumbuhan yang
menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai. Cara adaptasi
hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak
stomata. Batangnya berongga berisi udara sehingga bias
mengapung.
3. Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan
diri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.
4. Daun, tumbuhan insektivora (tumbuhan
pemakan serangga), misalnya kantong semar, memiliki daun yang berbentuk
piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat menggelincirkan
serangga yang hinggap.
5. Bunga, bentuk
bunga tumbuhan juga dapat dianggap sebagai adaptasi morfologi. Bentuk
bunga ini berkaitan dengan cara penyerbukannya. Tumbuhan yang
penyerbukannya dibantu serangga umumnya memiliki warna perhiasan bunga yang
menarik.
6. Akar, akar tumbuhan gurun kuat dan
panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah.
Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.
b.
Adaptasi
Fisiologi
Adaptasi Fisiologi adalah
penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi kerja organ bisa bertahan
hidup. Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh, sehingga sulit untuk diamati.
Beberapa contoh adaptasi
fisiologi:
Adaptasi Fisiologi pada Manusia
1. Jumlah sel darah merah orang yang
tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal
di pantai/dataran rendah.
2.
Ukuran
jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.
3.
Pada
saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).
Adaptasi Fisiologi pada Hewan
Berdasarkan jenis makanannya, hewan
dapat dibedakan menjadi karnivora (pemakan daging), herbivora (pemakan
tumbuhan), serta omnivora (pemakan daging dan turnbuhan). Penyesuaian
hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya antara lain terdapat pada ukuran
(panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang
umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbivora lebih
panjang daripada usus karnivora.
1. Hewan herbivora memiliki enzim
selulase untuk mencerna zat selulosa dalam makanannya.
2. Rayap memiliki enzim selulase yang
dihasilkan oleh flagellata dalam ususnya untuk mencerna zat selulosa makanannya
yang berasal dari kayu.
3. Cumi-cumi
menghasilkan zat seperti tinta untuk mengelabuhi pemangsanya
4. Ikan
air tawar akan menghasilkan urine lebih banyak dan encer dibanding ikan air
laut yang menghasilkan urine yang lebih sedikit dan pekat.
5.
Onta yang punya kantung air di punuknya
untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu
yang lama.
6.
Anjing laut yang memiliki lapisan lemak
yang tebal untuk bertahan di daerah dingin.
Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan
1. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu
oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas dengan corolla menyolok.
2. Tumbuhan tertentu menghasilkan zat
khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri
terhadap herbivor. Misalnya. semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia
beracun sehingga
3. Rusa tidak memakan daunnya.
c.
Adaptasi
Tingkah Laku
Merupakan penyesuaian makhluk hidup
dengan mengubah tingkah laku untuk kelangsungan hidupnya.
Adaptasi Tingkah laku pada Hewan :
- Mimikri
Mimikri adalah teknik manipulasi warna
kulit pada binatang seperti misalnya bunglon yang dapat berubah-ubah sesuai
warna benda di sekitarnya agar dapat mengelabuhi binatang predator / pemangsa
sehingga sulit mendeteksi keberadaan bunglon untuk dimangsa. Jika bunglon dekat
dengan dedaunan hijau maka dia akan berubah warna kulit menjadi hijau, jika
dekat batang pohon warna coklat, dia juga ikut ganti warna menjadi coklat, dan
lain sebagainya.
- Hibernasi
Hibernasi adalah teknik bertahan
hidup pada lingkungan yang keras dengan cara tidur menonaktifkan dirinya
(dorman). Hibernasi bisa berlangsung lama secara berbulan-bulan seperti beruang
pada musim dingin. Hibernasi biasanya membutuhkan energi yang sedikit, karena
selama masa itu binatang yang berhibernasi akan memiliki suhu tubuh yang
rendah, detak jantung yang lambat, pernapasan yang lambat, dan lain-lain.
Binatang tersebut akan kembali aktif atau bangun setelah masa sulit terlewati.
Contoh hewan yang berhibernasi yaitu seperti ular, ikan, beruang, kura-kura,
dan lain-lain.
- Autotomi
Autotomi adalah teknik bertahan
hidup dengan cara mengorbankan salah satu bagian tubuh. Contoh autotomi yaitu
pada cicak / cecak yang biasa hidup di dinding rumah, pohon, dll. Cicak jika
merasa terancam ia akan tega memutuskan ekornya sendiri untuk kabur dari
sergapan musuh. Ekor yang putus akan melakukan gerakan-gerakan yang cukup
menarik perhatian sehingga perhatian pemangsa akan fokus ke ekor yang putus,
sehingga cicak pun bisa kabur dengan lebih leluasa.
- Estivasi
Estivasi adalah menonaktivkan diri
(dorman) pada saat kondisi lingkungan tidak bersahabat. Bedanya dengan
hibernasi adalah di mana pada estivasi dilakukan pada musim panas dengan suhu
udara yang panas dan kering. Hewan-hewan seperti kelelawar, tupai, lemur
kerdil, dll akan mengestivasi diri di tempat yang aman dan terlindung. Pada
tumbuhan estivasi juga dilakukan oleh oleh pohon jati dengna meranggas atau
menggugurkan daun.
- Simbiosis Rayap dan Flagellata
Rayap membutuhkan bantuan makhluk
hidup lainnya yaitu flagelata untuk mencerna kayu yang ada di dalam usus rayap.
Tanpa flagellata rayap tidak akan mampu mencerna kayu yang masuk ke dalam
tubuhnya. Rayap-rayap kecil yang baru menetas mendapatkan flagellata dengan
jalan menjilat dubur rayap dewasa. Rayap secara periodik melakukan aktivitas
ganti kulit dan meninggalkan bagian usus lama, sehingga rayap akan memakan
kulit yang mengelupas untuk memasukkan kembali flagellata ke dalam usus
pencernaannya.
- Pernapasan Ikan Paus
Ikan paus adalah mamalia yang mirip
ikan dan hidup di air. Paus memiliki paru-paru yang harus diisi dengan oksigen
dari permukaan laut minimal setiap setangah jam sekali. Ikan paus ketika muncuk
ke permukaan akan membuang udara kotor lewat hidung mirip seperti air mancur
yang berisi karbon dioksida bercampur uap air jenuh yang terkondensasi.
- Kerbau berkubang di lumpur untuk melindungi kulitnya yang gelap dari panas.
- Trenggiling akan menggulungkan badannya jika disentuh.
- Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya.
- Walang sangit mensekresikan bau untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
- Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya yang mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya.
- Tupai Virginia berpura-pura tidur atau mati, hewan ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
- Siput, kura-kura, dan penyu melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya kedalam cangkang.
- Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut.
Adaptasi Tingkah laku pada tumbuhan
:
- Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
- Pada musim kemarau tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya ini dilakukan untuk mengurangi evaporasi , transpirasi air pada tubuhnya dengan mengurangi semaksimal mungkin permukaan efektif tubuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar