Sabtu, 28 Desember 2013

Negeriku Tercinta



Di tempat ini aku dilahirkan
Di negeri inilah
Tangisan pertamaku menggema
Di sambut senyum dan belaian lembut bumi pertiwi
  Di tanah ini aku berpijak, terdiam dalam asa
  Menatap langit bangsaku yang biru lalu hitam kelabu
  Lukisan indah alam negeri berubah menjadi pamandangan haru
Tanah airku . . .
Kini kau tak lagi punya belantara, laut lepas dan gunung menjulang
Panas, datar, api dan darah penuh amarah jadi warnamu
Menangisku hampir membakar pelupuk mata, pilu
Menatap negeri tercinta dalam lahat kehancuran
Tak mungkin aku memandang sebelah mata tanah air yang ku cinta
     Aku mencintai seluruh tanah air ku yang gersang dan retak
     Tanah kelahiranku, Indonesia
     Tanah yang selamanya menjadi tumpah darah ku
     Tanah air yang akan tetap selalu di hatiku
Wahai dunia . . .
Tunggulah saatnya ketika bangsaku sembuh dari keterpurukan
Menjadi bangsa yang jauh dari darah penuh amarah
Indonesiaku tercinta, kau pasti akan kembali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar