Kamis, 02 Januari 2014

Sudikah?


Sudikah?

Tidakkah kau rasa
Sayup- sayup angin terdengar lirih menyebut memanggil namamu
Lirih, lirih dan semakin lirih
Perlahan suara itu hilang
Diguyur derasnya rintik air hujan yang mulai membasahi bumi pertiwi

Langitpun tau hatiku, rintihku dalam hati
Tapi kau, iya engkau yang berdiri di ujung persimpangan jalan disana
Tidakkah kau merasa ada sesak yang mendalam?
Tidakkah kau bisa membaca hatiku?

Tak sudikah kau…
Untuk kembali menengok
Iya, hanya sekedar menengok bukan untuk kembali
Sekejap saja menengoklah ke belakang
Lihat aku disini!

Aku janji…
Aku tak akan memintamu tuk tetap tinggal
Aku tak akan memintamu tuk kembali menggenggam
Aku tak akan memintamu tuk kembali mengusap air mataku
Aku janji…
Aku tak akan memohon apapun kepadamu
Hanya saja, sudikah kau menengok sebentar melihat ke arahku
Sudikah kau berikan senyum terakhir untukku?
Sudikah kau?


 02 Januari 2014, Rizqi Amalia